Memaknai Bulan Ramadhan | Selamat Datang Bulan Ramadhan

Ya Alhamdulilah Masih di beri kesempatan untuk berjumpa di bulan ramadhan tahun ini, tahun 2016. Sudah beberapa tahun untuk bulan ramadhan berada kota yang berbeda, tahun lalu berada di Surabaya, dan tahun ini berada Jakarta, mudah-mudahan bulan ramadhan depanya bisa berkunjunga ke rumah  Allah, harapan kecil untuk berkunjung ke rumah Allah. Amin.

Bulan ramadahan adalah bulanya Umat Nabi muhammad SAW, umat muslim, setiap hal yang di kerjakan di jalan Allah di hitung pahala, dan setiap nafas yang keluar  di hitung sebagai Dzikir, mengagungkan nama Allah.

Meski dengan datangnya ramadhan jangan di jadikan bahan untuk bermalas-malasan meskipun tidur di kategorikan sebagai amal ibadah, seharusnya dengan datangnya bulan ramadhan ini,digunakan banyak hal positif, bekerja dengan tekun dan memperbanyak amal ibadah, karena belum tentu di bulan ramadhan di tahun yang akan datang akan menjumpai bulan umat nya nabi Muhammad, bulan penuh berkah, bulan penuh rezeki, bulan di mana setiap hal yang kita lakukan di catat sebagai amal ibadah kepada Allah dn di hitung pahalanya.

Bulan Ramadhan dapat disebut sebagai Syahrut Tarbiyah atau Bulan Pendidikan. Penekanan pada kata Pendidikan ini menjadi penting karena pada bulan ini kita dididik langsung oleh Allah SWT. Pendidikan itu meliputi aktivitas yang sebenarnya bersifat umum seperti makan pada waktunya sehingga kesehatan kita terjaga. Atau kita diajarkan oleh supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan kita. Kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu ibadah. Jadi, pendidikan itu berhubungan langsung dengan penataan kembali kehidupan kita di segala bidang. [1]

Menata kehidupan sesungguhnya bagian dari proses mawas diri atau introspeksi. Jadi, bulan Ramadhan sesungguhnya bulan terbaik sebagai masa mawas diri yang intensif. Proses mawas diri melibatkan evaluasi diri ke wilayah kedalaman jiwa untuk dinyatakan kembali dalam keseharian sebagai akhlak dan perilaku mulai yang membumi. Tentunya evaluasi ini didasarkan atas pengalaman hidup sebelumnya yaitu pengalaman atas semua peristiwa dan perilaku sebelas bulan sebelumnya sebagai ladang maghfirah yang sudah disemai dan ditanami pohon benih-benih perbuatan. Selain itu, evaluasi juga mencakup taksiran untuk kehidupan di masa depan, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Pada masa Rasulullah peperangan fisik banyak terjadi pada bulan Ramadhan dan itu semua dimenangkan kaum muslimin. Peperangan fisik di masa Rasulullah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditolak karena situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu. Namun, seperti diungkapkan dalam hadis Nabi seusai Perang Badar, yang paling berat adalah peperangan kita untuk berjihad melawan hawa nafsu sendiri. Karena itu bulan Ramadhan sering disebut sebagai Syahrul Jihad dengan fokus pada pengendalian hawa nafsu diri sendiri (yaitu Wa Nafsi, simak QS 91:7).


0 Response to Memaknai Bulan Ramadhan | Selamat Datang Bulan Ramadhan

Post a Comment