Perbedaan Monitoring dan Controlling

Parwito.com | Oke Guest Pada kesempatan kali ini kita akan mencoba belajar Perbedaan Monitoring dan Controlling, mengapa ini perlu kita pelajari, karena kedua hal ini sangatlah perlu kita ketahui dan pahami apa lagi kita bekerja di dalam suatu perusahaan , apa lagi anda  memegang bagian terpenting dalam perusahaan, anda perlu mengetahui dimana bagian adan Bagian Monitoring atau Controlling. Karena setiap Level Posisi sudah tentu mempunyai ranah yang berbeda dalam proses maupun actionnya.
Online Monitoring Tools
Online Monitoring Tools

Oke Berikut Perbedaan Monitoring dan Controlling:
Inti dari apa yang kita pelajari mengenai Monitoring dan Controling pada kesempatan kali ini adalah sebagai berikut.

MONITORING
  1. Apa pengertian dari monitoring ?
  2. Apa fungsi monitoring ?
  3. Apa tujuan utama monitoring ?
  4. Bagaimana langkah-langkah pokok untuk melakukan monitoring ?

CONTROLLING
  1. Apa pengertian dari controlling ?
  2. Apa unsure-unsure pengawasan ?
  3. Bagaimana proses pengawasan ?
  4. Apa prinsip-prinsip pengawasan ?
  5. Apa fungsi pengawasan ?
  6. Apa jenis-jenis pengawasan ?


Tujuan Monitoring Dan Controlling  :
Untuk mengetahui dan mengkaji lebih dalam apa dan bagaimana itu monitoring & controlling

PENGERTIAN MONITORING
Monitoring dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaannya secara mantap, teratur dan terus-menerus dengan cara mendengar, melihat dan mengamati, serta mencatat keadaan serta perkembangan program tersebut.
Dalam seri monograf 3, UNESCO Regional Office for Education in Asia and teh Pasific, dijelaskan bahwa monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin untuk mengidentifikasi pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimana telah direncanakan, waktu pelaksanaan program sebagai mana telah dijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan program.
Suherman dkk (1988) menjelaskan bahwa monitoring dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, untuk mengikuti perkembangan suatu program yang dilakukan secara mantap dan teratur serta terus menerus.

Fungsi monitoring
Beberapa pakar manajemen mengemukakan bahwa fungsi monitoring mempunyai nilai yang sama bobotnya dengan fungsi perencanaan. Conor (1974) menjelaskan bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuan, separuhnya ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan dan setengahnya lagi fungsi oleh pengawasan atau monitoring. Pada umumnya, manajemen menekankan terhadap pentingnya kedua fungsi ini, yaitu perencanaan dan pengawasan (monitoring).

Kegiatan monitoring dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Monitoring digunakan pula untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi penyalahgunaan aturan dan sumber-sumber, serta untuk mengupayakan agar tujuan dicapai seefektif dan seefisien mungkin. Berdasarkan kegunaannya, William Travers Jerome menggolongkan monitoring menjadi delapan macam, sebagai berikut:

  1. Monitoring yang digunakan untuk memelihara dan membakukan pelaksanaan suatu rencana dalam rangka meningkatkan daya guna dan menekan biaya pelaksanaan program.
  2. Monitoring yang digunakan untuk mengamankan harta kekayaan organisasi atau lembaga dari kemungkinan gangguan, pencurian, pemborosan, dan penyalahgunaan.
  3. Monitoring yang digunakan langsung untuk mengetahui kecocokan antara kualitas suatu hasil dengan kepentingan para pemakai hasil dengan kemampuan tenaga pelaksana.
  4. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan pendelegasian tugas dan wewenang yang harus dilakukan oleh staf atau bawahan.
  5.  Monitoring yang digunakan untuk mengukur penampilan tugas pelaksana.
  6. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan antara pelaksanaan dengan perencanaan program.
  7. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui berbagai ragam rencana dan kesesuaiannya dengan sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi atau lembaga.
  8. Monitoring yang digunakan untuk memotivasi keterlibatan para pelaksana.


 Tujuan utama monitoring

Tujuan utama monitoring adalah untuk menyajikan informasi tentang pelaksanaan program sebagai umpan balik bagi para pengelola dan pelaksana program. Informasi ini hendaknya dapat menjadi masukan bagi pihak yang berwenang untuk:

a) memeriksa kembali strategi pelaksanaan program sebagaimana sudah direncanakan setelah membandingkan dengan kenyataan di lapangan,
b) menemukan permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan program,
c) mengetahui faktor-faktor pendungkung dan penghambat penyelenggaraan program.

Sebagaimana halnya dengan supervisi, monitoring dapat menggunakan pendekatan langsung dan tidak langsung. Pendekatan langsung dilakukan apabila pihak yang memonitor melakukan kegiatannya pada lokasi program yang sedang dilaksanakan. Teknik-teknik yang sering digunakan dalam pendekatan ini adalah wawancara dan observasi. Kedua teknik ini digunakan untuk memantau kegiatan, peristiwa, komponen, proses, hasil dan pengaruh program yang dilaksanakan. Pendekatan tidak langsung digunakan apabila pihak yang memonitor tidak terjun langsung ke lapangan, namun dengan menelaah laporan berkala yang disampaikan oleh pada penyelenggara program, atau dengan mengirimkan kuesioner secara berkala kepada para penyelenggaranya atau pelaksana program.

4.      Langkah-langkah pokok untuk melakukan monitoring
            Langkah-langkah pokok untuk melakukan monitoring adalah sebagai berikut. Pertama, menyusun rancangan monitoring, seperti untuk menghimpun data atau informasi tentang pelaksanaan program yang hasilnya akan dibagikan dan diserahkan kepada pengelola untuk memperbaiki pelaksanaan program,
b) sasaran atau aspek-aspek yang akan dimonitor,
c) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program,
d) pendekatan metode, teknik dan instrumen monitoring,
e) waktu dan jadwal kegiatan monitoring, dan
f) biaya monitoring.


PENGERTIAN CONTROLLING / PENGAWASAN
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. (Schermerhorn,2002)
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . the process of ensuring that actual activities conform the planned activities. (Stoner,Freeman,&Gilbert,1995)
"Unsur-unsur pengawasan/Controlling :"
  1. Detektor atau sensor
  2. Assesor atau penilai
  3. Efektor atau pengubah
  4. Jaringan Komunikasi

" Proses Pengawasan :"
"Prinsip-prinsip pengawasan"

Agar pengawasan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka perlu adanya prisip-prinsip dasar pengawasan.diantaranya adalah:
  • Adanya rencana tertetu dalam pengawasan.
  • Dapat merefleksikan berbagai sifat dan kebutuhan dari berbagai kegiatan yang diawasi.
  • Dapat segera dilaporkan adanya berbagai bentuk penyimpangan.
  • Bersifat fleksibel ,dinamis,dan ekonomis.
  • Dapat mereflesikan pola organisasi
  • Dapat menjamin diberlakukannya tindakan korektif.


" Fungsi Pengawasan / Controlling"
 Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu 
1. Penetapan standar pelaksanaan
2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan
3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan dan 
4. Pengembalian tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.

" Jenis-jenis pengawasan / Controlling "

1.Pengawasan internal (internal control)
Internal control adalah pengawasan yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya.cakupan dari pengendalian intern ini meliputi hal hal yang cukup luas baik pelaksana tugas ,prosedur,system,hasil,kehadiran dll.
2.Audit control
Audit control adalah pengendalian atau penilaian atas masalah- masalah yang berkaitan dengan pembukaan perusahaan.jadi pengendalian atas masalah khusus yaitu tenteng kebenaran pembukuan suatu perusahaan.
3.Pengawasan extern
Pengawasan extern adalah pengawasan yan g dilakukan oleh pihak luar pengendalian extern dapat dilakukan secara formal atau informal.
4.Formal control
Dilakukan oleh instansi atau pejabat yang berwenang dan dapat dilakukan secara intern maupun extern. Misalnya badan pemeriksa keuangan(BPK) tarhadap setiap lembaga Negara mengenai milik pemeritah .perseroan terbatas dilakukan oleh dewan komisaris.
5.Informil control
Dilakukan oleh masyarakat atau konsumen baik langsung maupun tidak langsung,misalnya melalui surat kabar ,majalah dll.

Kesimpulan Dari Materi Monitoring dan Controlling  :

MONITORING :

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program / Memantau perubahan, yang focus pada proses dan keluaran
Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan
Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan

CONTROLLING :
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan
Fungsi pokok dari suatu pengawasan adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan-kesalahan , memperbaiki adanya berbagai macam penyimpangan atau kesalahan yang terjadi ,mendinamisir organisasi/perusahaan serta segenap kegiatan manajemen lainnya.

Referensi : *melisasolo.blogspot.co.id

0 Response to Perbedaan Monitoring dan Controlling

Post a Comment